Please follow and like us:
Pin Share

MUSEUM RADYAPUSTAKA

Paheman Radyapustaka adalah suatu lembaga ilmu pengetahuan, didirikan pada tanggal 28 Oktober 1890. Pendiri pertama ialah Kanjeng Raden Adipati (KRA) Sosrodiningrat IV, seorang Patih Keraton Surakarta Hadiningrat. Beliau terkenal dengan sebutan Kanjeng Indraprasta, seorang prajawan yang besar minatnya terhadap ilmu kebudayaan.

Sejak lahirnya Paheman Radyapustaka memang telah berbentuk lembaga swatantra (otonomi), lengkap dengan perpustakaan dan museumnya. Pengurus dipilih oleh anggota. Ketua pertama kala itu, terpilih Radeh Tumenggung Haryo (RTH) Djojodiningrat.

Anggota-anggotanya terdiri dari para guru dan para karya yang dipandang memiliki keahlian di dalam pekerjaan yang ada sangkut pautnya dengan ilmu dan kebudayaan. Pelaksana pekerjaan sehari-hari pada waktu itu yaitu Raden Mas (RM) Suwito.

Pada waktu itu Paheman Radyapustaka telah memelopori menerbitkan majalah bulanan bahasa Jawa, berisi artikel-artikel tentang pengetahuan dan kebudayaan, bernama Sasadara dan Candrakanta, beberapa kitab kesusasteraan Jawa telah dapat diterbitkan pula dan juga kursus pedalangan yang diberi nama Padha Suka, singkatan dari Pamulangan Dhalang Surakarta, mulai tahun 1923 sampai dengan tahun 1942.

Pengajarnya kala itu, Raden Ngabehi Lebdocarito dan Raden Ngabehi Dutodiprojo. Selain itu juga mengadakan kursus memainkan gamelan (nabuh) dan kursus bahasa Kawi. Pada tahun 1922 pernah mengadakan sarasehan mengenai aturan surat menyurat dalam bahasa Jawa (tatananing penyerat Jawi).

Pada tanggal 1 Januari 1913, Radyapustaka dipindah tempatnya dari Kepatihan ke gedung Kadipala, yaitu gedungnya sekarang ini untuk melaksanakan tugas hidupnya lebih lanjut.

Gedung Kadipala itu semula milik seorang Belanda bernama Johannes Busselaar. Gedung itu dibeli oleh Sunan Paku Buwono IX, dengan perantara onder-major Raden Mas Tumenggung (RMT) Wiryodiningrat, melalui seorang Belanda bernama Donald Soesman tercantum dalam akta notaris tanggal 13 Juli 1877 No.10 seharga 65.000 gulden.

Bentuk gedung dan rumah-rumah sisinya sampai sekarang ini belum berubah, hanya bekas rumah keretalah yang oleh Radyapustaka dibangun menjadi Walidyasasana. Dan bekas kamar mandi di dalam rumah, dijadikan kantor untuk Ketua, sedang rumah sisi sebelah barat dipinjam Sriwedari

Please follow and like us:
Pin Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
PINTEREST
LINKEDIN
INSTAGRAM
URL has been copied successfully!